Review Subjektif - League Of Legends: Wild Rift

League of Legends: Wild Rift

Genre: MOBA

Rating: 3,2/5 (Google Play) - 3,7/5 (Facebook)

Tema: Fantasi Pahlawan

League of Legends: Wild Rift merupakan game MOBA di perangkat mobile dari RIOT Games yang baru berumur kurang lebih 4 tahun sejak open beta nya di tahun 2020. Wild Rift mengusung konsep MOBA tradisional dimana terdapat tiga jalur, hutan, dan 10 player yang terbagi menjadi 2 tim. Terdapat lebih dari 118 Champion atau aksara yang mampu kita mainkan dan ialah karakter yang juga ada di versi PC pastinya. Peta yang dimainkan pun terbilang cukup kecil dibandingkan model pc, dimana waktu main rerata jikalau di pc yaitu 40-50 menit, di wild rift hanya sekitar 15-20 menit. Untuk hal lainnya, tidak jauh berlainan alasannya adalah League of Legends: Wild Rift merupakan miniature League of Legends untuk perangkat mobile.

Sepuluh pemain akan memainkan pertandingan 5 lawan 5 antara tim biru dan tim merah. Setiap pemain akan menentukan champion yang mereka kehendaki sesuai dengan peranan mereka ialah Baron Laner, Jungler, Mid Laner, Duo Laner, dan Support. Pertandingan akan berakhir ketika markas atau nexus dari salah satu tim hancur.

Game mode atau skenario yang ditawarkan oleh wild rift sendiri ada berbagai macam. Dimulai dari PvP biasa, Ranked, Legendary Ranked, ARAM, Arena 2v2, dan Mode berputar seperti Ultra Rapid Fire (URF) atau Unsealed Spellbook ARAM.

Game ini saya minati alasannya adalah kesenangan didalamnya, saya sudah menghabiskan 1000 jam lebih di game ini, dan saya tidak ada kapok kapoknya memainkan Wild Rift. Walaupun terseok-seok setiap pertandingan alasannya adalah rekan tim susah diketahui atau lawan yang berpengaruh, aku tetap merasa bahagia. Saya juga sudah menghabiskan setidaknya Rp. 1.000.000 dalam 4 tahun ini untuk membeli skin champion yang saya mainkan.

Kalau berdasarkan Bartle Personality, Maka kesenangan yang aku peroleh di dalam Wild Rift ialah selaku berikut: