Nier: Automata
Cover art dari NieR: Automata
Title : NieR: Automata
Developer : PlatinumGames
Publisher : Square-Enix
Genre : Action-RPG, Hack 'n Slash
Theme : Sci-Fi, Post-Apocalypse
Rating : Mature 17+ (ESRB)
NieR: Automata mengisahkan suatu waktu ribuan tahun di periode depan. Bumi sudah di ambil alih oleh alien, dan posisi manusia terpojokkan di bulan. Pihak insan dan alien melangsungkan suatu proxy war untuk merebut kontrol atas bumi. Manusia diwakili pasukan Android, robot yang mempunyai bentuk layaknya insan, Alien dengan machine lifeforms/"Mesin" robot ciptaan mereka sendiri.
Dalam lewat dongeng-nya, pemain mengatur tiga android berjulukan 2B, 9S, dan A2. 2B dan 9S merupakan bagian dari unit android elit YoRHa yang digadangkan selaku kunci dalam pertempuran antara android dan mesin. 2B dan 9S dikirim untuk menginvestigasi insiden asing melibatkan android dan mesin, dan dalam perjalanannya berjumpa dengan A2, dan mempelajari bahwa perang yang mereka jalani tidak se-hitam putih yang mereka pikir, dan juga soal kemanusiaan.
Dalam lewat dongeng-nya, pemain mengatur tiga android berjulukan 2B, 9S, dan A2. 2B dan 9S merupakan bagian dari unit android elit YoRHa yang digadangkan selaku kunci dalam pertempuran antara android dan mesin. 2B dan 9S dikirim untuk menginvestigasi insiden asing melibatkan android dan mesin, dan dalam perjalanannya berjumpa dengan A2, dan mempelajari bahwa perang yang mereka jalani tidak se-hitam putih yang mereka pikir, dan juga soal kemanusiaan.
Seperti game RPG kebanyakan, huruf memiliki level yang mampu dinaikkan dengan exp dari membunuh musuh. Sistem chips dan opsi senjata menjadi sentral dalam memilih playstyle pemain alasannya NieR: Automata tidak memberikan metode kelas. Chips dapat mengganti status seperti kekuatan serangan, baik jarak jauh atau jarak bersahabat, serta karakteristik lain mirip regenerasi HP, atau kesanggupan memperlambat waktu ketika perfect dodge dieksekusi.
Pemain diletakkan dalam setting open-world yang relatif kecil, dan mengikuti sekuensi main quest yang kurang lebih linear, serta menyelesaikan side quest yang sendirinya mempunyai cerita yang mempesona.

salah satu mesin yang bisa dilawan di game ini yakni sebuah parodi Godzilla (Dokumentasi penulis)
MENGAPA TERBAIK?
Dalam kebanyakan game agresi, lawan ditempatkan di hadapan pemain sebagai rintangan yang mesti dilewati untuk meraih suatu tujuan selesai yang game-nya berikan, kadang kala menjadi suatu tantangan yang menguji keahlian yang pemain pelajari sepanjang permainan, sering kali membentuk suatu korelasi yang intim layaknya sebuah rival yang memberi sebuah pengalaman berharga, di perkara lain lawan hanya menjadi suatu frustrasi yang menyebalkan dan tidak menggembirakan. Tetapi dalam sebagian besar kasus, musuh hanyalah pasukan tidak berwajah dan berjulukan, yang pemain bunuh cuma sebab game-nya berkata demikian. Jarang sekali ada game yang mendorongmu untuk bersimpati dengan lawan yang kau bunuh. Simpati yang membuatmu berhenti dan bertanya mengapa kau membunuh mereka, atau apakah mereka memang pantas dibunuh. Dengan berat hati kau tetap membunuh mereka karena sedikit lagi senjata-mu akan mencapai level upgrade maksimal. NieR: Automata adalah salah satu game yang membuatmu merasa demikian
Dalam genre sains fiksi/sci-fi, artificial intelligence meraih kecerdasan dan kesadaran layak insan, disertai dengan pertanyaan filosofis "apa yang menciptakan sesuatu menjadi 'insan'?" yaitu tema yang nyaris selalu diangkat. Robot yang manusiawi akan dilawan oleh manusia yang tidak manusiawi untuk menyampaikan pesannya. NieR: Automata memberikan tema yang serupa, ditambah dengan bumbu eksistensialisme mirip "apakah makna dari kehidupan?" "apa yang mendefinisikan diri kita?" Yang membuat cerita dari NieR: Automata mencolok dari kisah genre sci-fi yang lain adalah bahwa sepanjang ceritanya, semua abjad yang tampil manusiawi bukanlah insan, malah tidak ada insan sama sekali yang timbul di dalam game tersebut.
Perjalanan dari kisah NieR: Automata adalah memperoleh kemanusiaan dalam dua fraksi: Android dan Mesin, dua pihak yang saling bertentangan, padahal tidak begitu jauh berlainan. Perjalanan ini terikat dalam progresi kisah-nya, dimana di permulaan ditekankan bahwa kedua sisi sama-sekali bukan insan, dan tidak semestinya berlaku layaknya insan. Karakter pertama yang dimainkan pemain, 2B yakni aksara yang cuek dan ketus, yang kontras dengan pasangannya 9S yang lebih ceria dan kekanakan. Di awal dongeng 2B harus berkali-kali menegur 9S bahwa "berlaku dengan emosi itu dilarang", sementara 9S di hadapan mesin yang berlaku manusiawi mengingatkan kita (selaku 2B) bahwa "apa yang dilakukan para mesin hanyalah imitasi dan tidak memiliki arti". Pendapat dari kedua huruf yang kita mainkan ini akan dilawan dan diperdebatkan oleh dongeng-nya sepanjang game berlangsung, mengikuti kita yang melihat tindakan dari mesin yang sungguh manusiawi dalam mencari makna dari aksi dan eksistensi diri mereka, hingga bagaimana tindakan para mesin mensugesti aksara utama kita, hingga mereka menanyakan hal yang sama dari diri mereka.
Seluruh pengalaman dari menyaksikan yang tidak manusia berlaku layaknya manusia dan mencari makna dalam hidup lalu direfleksikan pada dirimu, sang pemain, sebagai satu-satunya bintang film manusia dalam cerita NieR: Automata. Game ini mendorong dirimu untuk mempertanyakan hal yang serupa akan dirimu, apa yang mendorong tindakkan mu, hingga bagaimana kamu sebaiknya bekerjasama dengan orang lain. Memainkan Nier: Automata serasa seperti menyaksikan sebuah cerminan diri, ditambah dengan bumbu permainan aksi, dan perempuan seksi.
Dalam genre sains fiksi/sci-fi, artificial intelligence meraih kecerdasan dan kesadaran layak insan, disertai dengan pertanyaan filosofis "apa yang menciptakan sesuatu menjadi 'insan'?" yaitu tema yang nyaris selalu diangkat. Robot yang manusiawi akan dilawan oleh manusia yang tidak manusiawi untuk menyampaikan pesannya. NieR: Automata memberikan tema yang serupa, ditambah dengan bumbu eksistensialisme mirip "apakah makna dari kehidupan?" "apa yang mendefinisikan diri kita?" Yang membuat cerita dari NieR: Automata mencolok dari kisah genre sci-fi yang lain adalah bahwa sepanjang ceritanya, semua abjad yang tampil manusiawi bukanlah insan, malah tidak ada insan sama sekali yang timbul di dalam game tersebut.
Perjalanan dari kisah NieR: Automata adalah memperoleh kemanusiaan dalam dua fraksi: Android dan Mesin, dua pihak yang saling bertentangan, padahal tidak begitu jauh berlainan. Perjalanan ini terikat dalam progresi kisah-nya, dimana di permulaan ditekankan bahwa kedua sisi sama-sekali bukan insan, dan tidak semestinya berlaku layaknya insan. Karakter pertama yang dimainkan pemain, 2B yakni aksara yang cuek dan ketus, yang kontras dengan pasangannya 9S yang lebih ceria dan kekanakan. Di awal dongeng 2B harus berkali-kali menegur 9S bahwa "berlaku dengan emosi itu dilarang", sementara 9S di hadapan mesin yang berlaku manusiawi mengingatkan kita (selaku 2B) bahwa "apa yang dilakukan para mesin hanyalah imitasi dan tidak memiliki arti". Pendapat dari kedua huruf yang kita mainkan ini akan dilawan dan diperdebatkan oleh dongeng-nya sepanjang game berlangsung, mengikuti kita yang melihat tindakan dari mesin yang sungguh manusiawi dalam mencari makna dari aksi dan eksistensi diri mereka, hingga bagaimana tindakan para mesin mensugesti aksara utama kita, hingga mereka menanyakan hal yang sama dari diri mereka.
Seluruh pengalaman dari menyaksikan yang tidak manusia berlaku layaknya manusia dan mencari makna dalam hidup lalu direfleksikan pada dirimu, sang pemain, sebagai satu-satunya bintang film manusia dalam cerita NieR: Automata. Game ini mendorong dirimu untuk mempertanyakan hal yang serupa akan dirimu, apa yang mendorong tindakkan mu, hingga bagaimana kamu sebaiknya bekerjasama dengan orang lain. Memainkan Nier: Automata serasa seperti menyaksikan sebuah cerminan diri, ditambah dengan bumbu permainan aksi, dan perempuan seksi.
Sekumpulan mesin mengimitasi langkah-langkah manusia seperti bercinta dan berkeluarga (dokumentasi penulis)
Sekian banyak lawan yang kamu hadapi akan berteriak layaknya korban yang frustasi saat menyerang dan saat dikalahkan (dokumentasi penulis)
Fun Factor
Bagi pemain yang bahagia menerima achievements dan mengkoleksi barang, banyak tantangan dan senjata yang tersebar di seluruh map game. Mengkoleksi dan upgrade senjata dan chips yang menertibkan playstyle tiap pemain akan membutuhkan cukup grinding untuk mencapai build karakter yang paling maksimal dalam membunuh musuh se-efisien mungkin, atau dengan sengaja mempersulit permainan mirip tidak menggunakan chip HP regeneration.
Setiap boss battle yang pemain hadapi menawarkan tantangan yang cukup tangguh, dan bila masih kurang, banyak tantangan lain dalam bentuk Arena yang mempunyai lawan yang lebih sulit. Pemain mampu memilih mode difficulty very hard yang... sungguh sukar, atau extreme yang membuat setiap serangan lawan langsung membunuh pemain.
Pemain yang senang ber-eksplorasi akan menikmati world design-nya yang indah, dan memperoleh jalan-jalan belakang layar yang mengarah pada item atau senjata Istimewa. Meng-upgrade seluruh senjata akan membuka narasi pendek dalam tiap senjata, juga sebuah hidden ending. Side quest yang disediakan juga memiliki narasi yang sungguh apik berkenaan dengan tema kemanusiaan dalam game-nya, mirip menjemput adik mesin yang tersasar dikala beliau mencari sebuah kado untuk kakaknya, kemudian ditanyai "bagaimana caranya seorang bayi lahir?". Pecinta trivia (dan nerd filosofi) juga mungkin akan menikmati keberadaan beberapa abjad mesin yang diberi nama filsuf seperti Jean-Paul Sartre, atau Simone de Beauvoir, kemudian menebak bagaimana filosofi dari para penulis tersebut di-representasikan, seperti cerita romansa Sartre dan Beauvoir.
Walaupun game ini dimainkan secara single player, korelasi sosial dengan pemain lain yang memainkan game yang sama juga diselipkan. Dalam petualangan pemain di open-world, pemain mampu mendapatkan mayat dari aksara pemain lain yang mati, beserta pesan dari pemain tersebut apabila dituliskan. Pemain dapat mengaktifkan jenazah tersebut untuk menjadi ally, atau jikalau gagal, menjadi musuh yang mesti pemain kalahkan. Menamatkan game ini hingga meraih true ending di ending E akan mendorong pemain untuk mempertanyakan apa itu makna kebaikan... Menjelaskan lebih lanjut akan menjadi spoiler.
SCREENSHOT
SCREENSHOT
Game ini senang mengatai dirinya sendiri (dokumentasi penulis)
Filsuf pejuang hak rakyat dan buruh: Friedrich Engels dan Karl Marx direpresentasikan di game ini dalam bentuk robot raksasa yang disusun dari campuran mesin pabrik. (dokumentasi penulis)
(Dokumentasi penulis)
(Dokumentasi penulis)
Pemain mampu beristirahat sejenak dengan mini-game memancing (dokumentasi penulis)
Video Gameplay
Boss battle melawan Simone de Beauvoir, pertarungan yang berdasarkan penulis mempunyai musik paling jago dalam sejarah game.
Al Ambon Reynaldo
08111540000031









Posting Komentar untuk "Nier: Automata"